Breaking

LightBlog

Selasa, 22 Mei 2018

Teknik Perawatan Bibit Durian


Teknik penyemaian dan pemeliharaan tanaman durian


            Durian termasuk buah yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Bukan hanya banyak ditemui , penggemar durian pun mudah di jumpai di setiap kota. Durian merupakan pohon yang berasal dari daerah melayu , sebelum di budidayakan durian adalah tanaman liar yang di temukan di hutan Kalimantan , Sumatra dan Malaysia. Nama durian sendiri di duga diambil dari kata duri dengan imbuhan akhiran –an. Buah durian di kenal di asia tenggara sejak abad ke 7. Sedangkan penyebaran bibit durian sampai kea rah barat seperti Thailand, birma, india dan Pakistan.

            Ada puluhan bibit durian dari berbagai jenis varietas yang di akui keunggulannya. Buah durian memiliki aroma yang khas. pada umumnya hanya daging buahnya saja yang dikonsumsi, padahal bunga dan biji nya pun bisa dikonsumsi. Bunga durian biasanya dibuat oseng-oseng dinikmati bersama nasi, sedangkan bijinya di manfaatkan sebagai keripik . sedangkan kulit durian biasanya dibakar digunakan sebagai abu gosok.

Budidaya Durian

            Dengan banyak nya bagian dari durian yang dapat diambil manfaatnya, maka peluang untuk budidaya durian perlu dipertimbangkan. Sebelum memulai budidaya, perlu diperhatikan cara memperoleh bibit apakah menyemai dari biji atau dari stek. Apabila di peroleh dari biji, maka harus menyediakan tempat penyemaian dan teknik pemeliharaannya. Biji durian yang akan dijadikan bibit harus dibersihkan terlebih dahulu dari daging buah dan dikeringkan sampai air yang terdapat pada biji tidak ada.
            Sebelum di tanam bibit durian yang berasal dari biji perlu di kencambahkan dulu . penyemaian dapat dilakukan dengan cara biji di dider dalam kotak/plastik, dengan menggunakan media tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 kemudian di aduk rata, biji durian dikubur sedalam dua kali besar biji durian tersebut. jarak penyemaian antara satu biji dengan biji yang lain adalah 2-3 cm. setelah biji di kubur dalam tanah, segera siram bibit dengan air secukupnya, jangan sampai menggenang karena bisa menimbulkan kebusukan.

Perawatan Bibit Durian

            Bibit durian yang telah disiram kemudian disemprot dengan larutan fungisida, kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik supaya kelembabannya stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dengan tudung akar langsung masuk ke dalam media yang panjangnya ± 3-5 cm. kemudian tutup sudah dapat dibuka, ambil bibit yang sudah besar dan pindah ke tempat pembesaran seperti pot, canter bag atau polybag.
bibit durian

            Sebaiknya bibit durian yang baru di pindah pada media pembesaran, jangan dulu terpapar sinar matahari secara langsung, karena akan berakibat bibit tersebut layu dikarenakan belum bisa beradaptasi. Setelah bibit besar umur sekitar 3 bulan sudah dapat beradaptasi dengan baik. Pengolahan Media Tanam 1) Persiapan Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi. 2) Pembukaan Lahan Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang akan menganggu pertumbuhan. 3) Pembentukan Bedengan Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos yang sudah jadi.
bibit durian

Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur.
Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yang telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam dengan jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dengan cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji dan kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm. 4) Pengapuran Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning) dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 – 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox