Sabtu, 15 April 2017

Istimewanya Durian Bawor




Istimewanya Durian Bawor 

Durian Bawor merupakan salah satu jenis durian ungul yang sudah banyak di budidayakan di Indonesia. Durian bawor ini juga disebut-sebut sebagai pesaing durian montong. Bahkan durian bawor ini seringkali orang menyebut sebagai durian montong oreng.
Awal mula penamaaan durian bawor sendiri tidak lepas dari sosok Sarno Ahmad Darsono, salah seorang guru sekolah dasar di Banyumas. Nama Bawor sendiri terinspirasi dari salah satu tokoh punakawan. Bawor merupakan sebutan bagi sosok  punakawan Bagong, adik dari Petruk. Nama buah durian Bawor sendiri jika ditelisik lebih mendetail merupakan representasi dari bentuk tubuh Bagong yang gempal dan memiki perut besar.
Sosok  Sarno sebagai penemu Durian Bawor juga tidak lepas dari pengalaman hidup beliau semasa kecil yang seringkali menemani sang ayah kala mencari durian hingga kepelosok desa. Alhasil, Sarno sangat lihai membedakan berbagai macam durian. Bahkan, hanya dengan memegang dan mencium baunya saja, beliau sudah paham untuk menentukan mana durian yang matang atau belum dan mana durian yang manis dan yang bukan. Jadi naluri penciumannya yang terlatih puluhan tahun itu menjadikan sosok Sarno paham betul kualitas durian.
Salah satu keistimewaan Durian Bawor adalah memiliki daging buah yang tebal berwarna oranye dan memiliki biji yang relatif kecil dibandingkan jenis durian yang lainya. Rasa dari buah durian bawor sendiri cenderung manis legit dan kadangkala rasanya agak sedikit pahit. Sedangkan berat durian bawor sendiri rata-rata 6 sampai 9 Kg. Bahkan, berat maksimalnya bisa mencapai 15 kg.
Menanam dan membudidayakan jenis durian bawor sendiri memiliki keunggulan tersendiri  di antaranya adalah cocok di tanam di dataran rendah (6-600mdpl). Sedangkan pohonya tidak mudah roboh karena ada tambahan kaki baru. Karakteristik bibit durian bawor yang siap untuk di tanam dan dibudidayakan biasanya memiliki batang yang disambung langsung dengan tanaman durian lain yang menjadi “kaki baru”. Tujuanya adalah untuk menambah cepat pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan serapan unsur hara yang lebih banyak karena memiliki banyak kaki.

Jumat, 07 April 2017

Cara Pembibitan Durian dengan Sambung Pucuk, Bagian 1

Cara Pembibitan Durian dengan Sambung Pucuk, Bagian 1

Selain memiliki aroma yang khas, pohon durian ternyata dapat dibudidayakan dengan cara sambung pucuk. Pada prinsipnya, memperbanyak bibit pohon durian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara genetatif dengan mengunakan bagian tanaman (akar, batang, daun) dan yang kedua adalah memperbanyak vegetatif varian bibit durian itu sendiri dapat berupa stek, anakan, okulasi, sambungan dan penyusuan dan kultur jaringan.
bibit durian kaki tiga. 
          Teknik pembibitan durian dengan cara okulasi, sambungan dan stek sambung mempunyai keunggulan tersendiri. Pasalnya teknik tersebut dapat mengabungkan dua varaian yang diinginkan dari dua varian bibit durian yang berbeda. Sehingga dapat pula disebut sebagai cara perbanyakan vegetatif dengan perbaikan.
bibit durian kaki empat
Keunggulan perbanyakan vegetatif, khususnya sambung pucuk (tip grafting) pada tanaman durian yang bahasa latinya dikenal sebagai duriozibertus murrs adalah karena dapat dilakukan lebih awal yakni pada persemaian batang bawah yang baru berumur dua bulan, dengan tingkat keberhasilan sambungan sekitar 80% . Dengan teknik sambung pucuk, para petani mampu menghasilkan tanaman durian bermutu dalam waktu singkat. Selain itu, dengan cara teknik sambung pucuk seperti ini mutu genetik dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,juga dapat berbuah lebih cepat dan dengan mutu produksi yang lebih baik.
Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan saat kita mepraktekan teknik sambung pucuk
1.    Semaian Batang Bawah
Pembibitan batang bawah sebaiknya dilakukan pada saat musim buah durian. Pasalnya biji tanaman ini tidak mempunyai masa dorman dan bersifat rekalsitran (tidak tahan kering). Sehingga harus segera disemaikan dalam bentuk pendederan biji. Berikut urutan ketika kita mempersiapkan persemaian dan pendederan biji tersebut
-         Siapkan biji/benih yang berasal dari durian matang. Selanjutnya diseleksi dengan memilih biji yang ukuran sedang. Kemudian bersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat pada biji. Hindarkan dari terpaan sinar matahari langsung.
-         Buat bedengan persemaian/pendederan. Semai biji yang tersedia dengan membenamkanya kedalam tanah pada posisi pusar (hilum) menghadap ke bawah. Tekan dan tutup dengan tanah. Beri perlakuan fungisida untuk menghindari serangan jamur dan perlakuan inteksida butiran untuk mencegah serangan serangga, misalnya semut.
-         Buat naungan kolektif untuk bedengan pendederan benih selama satu bulan.




Jumat, 24 Maret 2017

Mengenali Tanda-Tanda Durian Siap Panen

Mengenali Tanda-Tanda Durian Siap Panen
Setelah bibit durian ditanam dalam waktu tertentu, hal yang ditunggu tentu saja saatnya menanen. Pemanenan adalah tahap yang penting dalam berkebun durian. Pada tanaman yang sudah tua jumlah durian  yang dapat dipanen dalam satu pohon berkisar 60-70 butir pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 Kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih banyak akan berisiko pada penurunan bobot buah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan dilakukan pemanenan buah durian di antaranya adalah ciri buah yang siap panen, waktu pemanenan yang tepat dan cara pemetikan yang benar.
1.      Ciri dan Umur Panen
Waktu panen pada durian umumnya berbeda-beda, tergantung pada jenis variates dan asal bibit.  Pada umur 8-10 tahun, durian lokal yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk sudah mulai berbunga. Sementara pada durian genjah, seperti chanee dan montong, tanaman sudah bisa menghasilkan buah pada umur 4-5 tahun sejak ditanam dengan bibit yang sama dari okulasi atau sambung pucuk.
            Buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna pada 4 bulan setelah bunga mekar. Namun demikian, lama pematangan buah juga tergantung pada variatesnya. Pada durian monthong buah akan matang sekitar 125-135 hari setelah bunga mekar, sedangkan durian  chanee 110-116 hari setelah buah mekar.
Tanda-tanda buah dapat dipanen dapat dilihat dari segi fisiknya, sebagai berikut.
            - ujung duri pada kulit buah berwarna cokelat tua
            - garis-garis diantara duri terlihat lebih jelas dan warnanya menjadi gelap
            - Tangkai buah lunak dengan ruas-ruas yang membesar dan mudah dibengkokan
            - buku-buku ditangkai buah membengkak
- tercium khas aroma durian yaitu harum
- Bila diketuk terdengar seperti memukul gentong yang berisi air yaitu kasar dan    bergema
Secara alami, buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya. Oleh karenannya, untuk menghindari kerusakan karena jatuh sebaiknya buah durian diikat pada bagian tangkainya sewaktu masih ada di pohon menggunakan tali rafia. Pada buah yang ditujukan untuk ekspor sebaiknya pemanenan dilakukan ketika tingkat kematangan 80%. Pada tingkat kematangan ini, buah durian dapat disimpan hingga 2-3 minggu. Sementara jika pasar buah adalah pasar lokal, sebaiknya pemanen dilakukan pada tingkat kematangan 100%. Orang Indonesia menyukai buah yang matang dipohon sedangkan orang thailand lebih menyukai buah yang hampir matang.